akuntansi manajemen
MAKALAH
AKUNTANSI MANAJEMEN
Tentang:
PENGANTAR AKUNTANSI
MANAJEMEN
Oleh:
KELOMPOK V
ALFANDI ERLANGGA :1630402008
ANITA FITRI :1630402012
AYNUL FITRI :1630402018
ENNOVALIA :1630402031
FITRA YUNITA :1630402037
GENDI GELFANO :1630402041
Dosen Pembimbing:
Mega Rahmi SE,Sy.M.Si
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH KONSENTRASI AKUNTANSI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis. Sehingga kami berhasil menyelesaikan
suatu makalah Akuntansi Manajemen tentang “ pengantar akuntansi manajemen ” yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis
menyadari akan kelemahan sehingga tidak tertutup kemungkinan terdapat
kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah penulis
harapkan demi perbaikan kita semua.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.Amin.
Batusangkar, 26 februari 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam melaksanakan kegiatanya, perusahaan
selalu menghadapi berbagai masalah. Diantaranya adalah bagaimana agar
perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, sehingga dapat tercapai
keuntungan yang maksimal. Untuk menghadapi masalah tersebut, diperlukan suatu
sistem pelaporan intern yang memadai, sehingga kalau terjadi penyelewengan
ataupun pemborosan dalam proses produksi dapat segera diatasi. Dalam sistem
pelaporan intern ini diperlukan akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen merupakan jaringan
penghubung yang sistematis dalam penyajian informasi yang berguna dan dapat
daya untuk membantu pimpinan perusahaan dalam usaha mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Informasi akuntansi manajemen ini terdiri
dari informasi akuntansi biaya penuh (full cost eccaunting), informasi
akuntansi deferensial (differential accounting), dan akuntansi pertanggung
jawaban (responsibility accounting). Jika informasi akuntansi manajemen
dihubungkan dengan objek informasi seperti produk departemen dan aktivitas
perusahaan maka akan dihasilkan informasi akuntansi penuh. Jika informasi
akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih, maka akan
dihasilkan konsep informasi akuntansi differensial, yang sangat dibutuhkan oleh
manajemen untuk tujuan pengambilan keputusan pemilihan beberapa alternatif.
Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki
oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi pertanggung
jawaban yang terutama bermanfaat untuk mempengaruhi perilaku manusia dalam
organisasi.
B.
TUJUAN
PEMBUATAN MAKALAH
1.
Menjelaskan
sistem informasi akuntansi manajemen
2.
Menjelaskan
akuntansi manajemen VS akuntansi keuangan
3.
Menjelaskan
bagaimana sejarah singkat atau perkembangan akuntansi manajemen
4.
Menjelaskan
tema baru dalam akuntansi manajemen
5.
Menjelaskan
peran akuntan manajemen pada sebuah perusahaan
6.
Menjelaskan
akuntansi manajemen dan perilaku etis
BAB II
PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN
A.
sistem
Informasi Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen adalah sistem yang mengumpulkan data
operasional dan finansial, memprosesnya, menyimpannya dan melaporkannya kepada
pengguna, yaitu para pekerja, manajer, dan eksekutif (Desmiyawati, 2004, dalam
Marina, 2014). Dengan penjelasan diatas mengilhami Chenhall dan Morris
merumuskan kharakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen yang bersifat
broad scope, timeliness, aggregated, dan integrated (Chenhall dan Morris, 1986,
dalam Marina, 2014). Mia dan Clarke (1999) menyatakan bahwa penggunaan
informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) dapat membantu manajer dan
organisasi untuk mengadopsi dan mengimplementasikan rencanarencana mereka dalam
merespon lingkungan persaingan. SAM dilihat sebagai suatu sistem yang dapat
memberikan informasi benchmarking dan monitoring dari informasi internal dan
historis yang secara tradisional dihasilkan SAM. Johnson dan Kaplan (1987,
dalam Syam dan Maryasih, 2006) menyatakan informasi SAM dapat memudahkan
pengguna (para manajer atau eksekutif) untuk mengontrol biaya, mengukur dan
meningkatkan produktivitas, dan dapat pula memberikan dukungan terhadap proses
produksi. Maiga (2008) berpendapat bahwa ada 3 komponen pengendalian system
akuntansi manajemen (SAM) yaitu quality goals, quality feedback, dan
quality-related incentives yang diharapkan dapat menciptakan kondisi untuk
memotivasi pekerja untuk mencapai hasil yang diinginkan. Chenhall dan Morris
(1986) menyatakan bahwa empat karakteristik informasi pokok SAM yang terdiri
atas ruang lingkup (breadth of scope), ketepatan waktu (timeliness),
agregasi (levels of aggregation), dan integrasi (Nadia Lanny Tengor, 2016)
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai
proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses adalah
inti dari suatu sistem informasi akuntansi manajemen dan dipergunakan untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang memenuhi tujuan suatu sistem. Proses dapat
dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran,
penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup
laporan khusus, harga pokok produksi, biaya pelanggan, anggaran, laporan
kinerja, dan bahkan komunikasi personal.
Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan umum, yaitu:
1.
menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam penghitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2.
Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
3.
Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusasen.(Hansen mowen)
SAM merupakan sistem informasi yang mengumpulkan data opeasional dan
financial, memprosenya, menyimpannya dan melaporkan kepada pengguna. Produk
yang dihasilkan sistem akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi majemen.
SAM merupakan suatu mekanisme pengawasan dengan cara membuat laporan dan
menitakan tindakan-tindakan yang nyata terhadap penilaian keinerja dari setiap
komponen dalam oganisasi. SAM merupakan sumber informasi utama untuk
pengambilan keputusan, peningkatan, dan pengendalian organisasi. Pemanfaatan
informasi akunansi manajemen yang efektif dapat menciptakan nilai yang dapat
dipertimbangkan oleh organisasi saat ini dengan memberikan informasi yang tepat
waktu dan akurat tetang aktivitas yang dapat membawa keberhasilan organisasi. Sistem
akuntansi manajemen adalah sistem penghasil informasi yang digunakan dalam
mekanisme pengendalian dalam suatu organisasi . (Rante, 2014)
Proses
manajeman ( management process)
Proses
manejemen (management process) didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas berikut
:
1. perencanaan
Perencaaan
merupakan formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir
tertentu adlaah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. oleh sebab itu,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
2. pengendalian
Merupakan
aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan
korektif sesuai kebutuhan. Pengendalian baisanya dicapai dengan menggunakan
suatu suatu umpan balik (feedback). Umpan balik adalah informasi yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan
dan mengimplementasikan suatu rencana. Berdasarkan umpan balik, manejer atau
pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut berlansung,
mengambil bebarapa jenis tindakan korektif agar langkah yang diambil sesuai
dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang ditengah proses
pelaksanaan.
3. pengambilan
keputusan
Fungsi
manajerial ini merupakan jalinan antara pengambilan keputusan. Menajer harus memilih
diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih.(
buku hansen mowen)
B.
Akuntansi
manajemen VS akuntansi keuangan
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiiki dua
subsistem utama: sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan.
(sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem akuntansi tersebut berbeda
tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk mengubah
masukan (input) menjadi keluaran (output). Sistem informasi akuntansi keuangan
berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguana eksternal.
Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan
keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi
sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu.
Dalam akuntansi keuangan, sifat, masukan dan aturan, serta ketentuan yang
mengatur berbagai proses, didefifinisikan oleh securities exchange commission
(SEC) dan financial Acconting Standards Board (FASB). Tujuannya adalah untuk
menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi invertor, kreditor, lembaga
pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya. Informasi ini digunakan untuk
keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, pemonitoran aktivitas, dan
ketentuan peraturan. (hansen mowwen)
Akuntansi manajemen berkitan dengan penyediaan informasi untuk
manajer, yaitu orang yang didalam organisasi yang bertanggung jawab untuk
membuat perencanaan, mengorganisasi sumber daya, mengarahkan kariawan serta mengendalika
operasi organisasi. Angkuntansi management menyediakan data-data penting yang
memberikan kegiatan organisasi. Karena angkuntansi management berfokus pada
manger, maka dalam proses pembelajarannya harus di dahului dengan pemahaman apa
yang di kerjakan oleh mangement, informasi apa saja yang di butuhkan oleh
manager guna mendukung proses pengambilan keputusan serta lingkungan bisnisnya.
Menurut Garrison dan Noreen (2000) menyatakan akuntansi managment mempunyai
orientasi pada masa depan sehingga kurang menekankan pada presesi di mana
ketepatan waktu dalam mengambil keputusan selalu lebih penting di bandingkan
dengan presi manager.(Yazid, 2012)
Akuntansi manajemen sebagaimana didefinisikan oleh asosiasi Akuntan
Nasional atau National Associatan of Accountants (NNA) adalah:
“Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran,
pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang
digunakan oleh manejemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu
organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan
pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi menejemen juga
meliputi penyiapan laporan finansial untuk kelompok-kelompok non manajemen
seperti minsalnya para pemegang saham, para kreditur, lembaga-lembaga
peraturan, dan penguasa perpajakan”.
Definisi akuntansi manajemen diatas merupakan definisi akuntansi
manajemen yang seharusnya ada atau apa yang dicita-citakan (normatif) dan tidak
menjelaskan tentang akuntansi menejemen yang ada sekarang (positif). Akuntansi
menejemen menurut komite MAP tidak menyediakan informasi untuk pihak internal
perusahaan tetapi juga untuk para eksternal. Informasi finansisal untuk yang
telah didentifikasi dan dianilisis oleh akuntan manejemen digunakan oleh
manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dan sebagai
pertanggungjawaban atas penggunaan sumber-sumber yang ada dalam perusahaan.
Singkatnya, pernyataan, pengendalian, dan aktivitas pengambilan keputusan dari
satu organisasi. (Prianthara,
2013, p. 138)
Akuntansi manejemen adalah sistem
akuntansi dimana informasi yang dihasilkannnya ditujukan kepada pihak-pihak
internal organisasi, seperti manajer keungan, manejer produksi, manejer
pemasaran, dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal organisasi yang
dihasilkan dari sistem akuntansi manejemen sebuah entitas dipakai oleh pihak
internal perusahaan itu sendiri untuk mendukung pengambilan keputusan manejemen
organisasi tersebut. (Rudianto, 2013: 9)
Sedangkan untuk akuntansi keuangan memiliki karakteristik
berkebalikan, karena akuntansi keuangan memfokuskan kegiatannya untuk
menghasilkan informasi yang akan dikonsumsi oleh pihak-pihak yang berada diluar
organisasi (perusahaan). Pihak-pihak eksternal tersebut antara lain para
pemilik (pemegang saham), investor dan calon investor, kreditor, kantor pajak,
masyarakat umum, pemasok, pelanggan, karyawan perusahaan, dan lain sebagainya.
Akuntansi keuangan juga terkait oleh aturan eksternal dalam
aktivitas menghasilkan suatu informasi. Laporan akuntansi keuangan yang disusun
untuk keperluan eksternal harus didasarkan atas standar akuntansi yang
berterima umum. Pemakai eksternal harus memperoleh kayakinan bahwa laporan yang
sudah disusun sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dengan mendasarkan
aturan tersebut, maka informasi yang dihasilkan akan memiliki daya banding yang
tinggi serta membantu mengurangi kecurangan dan salah tafsir.
Akuntansi keuangan juga dikaitkan dengan aspek historis dari
pelaporan eksternal, oleh karenanya, menyediakan informasi keuangan terhadap
sisi pihak luar seperti investor, kreditor dan pemerintah. Untuk melindungi
seluruh pihak luar dari kesesatan, akuntansi keungan diatur oleh generally
accepted acconting principles (GAAP). (Prianthara, 2013, p. 139)
No.
|
|
Akuntansi
manajemen
|
Akuntansi
keuangan
|
1.
|
Pengguna
utama
|
Internal-para
manajer perusahaan
|
Eksterna-para
investor, kreditor dan pemerintah yang berwenang, semisal dinas pajak dan SEC
|
2.
|
Tujuan
informasi
|
Membantu
manajer membuat rencana dan mengendalikan operasi bisnis
|
Membantu
investor, kreditor dan pihak lainnya untuk membuat keputusan investasi serta
keputusan lainnya
|
3.
|
Fokus dan
dimensi waktu
|
Keterkaitan
dan fokusnya pada masa mendatang-misalnya: anggaran tahun 2007 disusun
ditahun 2006
|
Keandalan,
objektivitas dan fokus pada masa lalu –misalnya: kinerja aktual tahun 2004
yang dilaporkan di tahun 2005
|
4.
|
Jenis laporan
|
Laporan
internal tidak diatur oleh GAAP- ditentukan oleh analisis biaya –manfaat
|
Laporan
keuangan yang diatur oleh GAAP
|
5.
|
Verifikasi
|
Tidak ada
audit independen
|
Audit
independen tahunan oleh akuntan bersertifikat
|
6.
|
Cakupan
informasi
|
Laporan
terinci mengenai bagian-bagian perusahaan (produk, departemen, wilayah),
sering kali dengan dasar harian atau mingguan
|
Ikhtisar
laporan yang terutama mengungkapkan perusahaan sebagai suatu kesatuan,
biasanya dengan dasar tsriwulanan atau tahunan
|
7.
|
Implikasi
perilaku
|
Berpijak pada
bagaimana laporan ini akan berpengaruh padaa perilaku karyawan
|
Berpijak pada
kecukupan pengungkapan ; implikasi perilakunya menjadi nomor dua
|
(horngren
harrison) (Bamber, 2007, p. 266)
C.
Sejarah
Singkat Akuntansi Manajemen
Perkembangan akuntansi mengikuti perkembangan dunia bisnis. ketika
dunia bisnis masih sederhana, sistem akuntansi nya juga sederhana. Karena
terjadi perkembangan alat kerja atau teknologi bisnis terus menerus sepananjang
waktu, maka sistem akuntansinya juga mengikutinya.
Perkembangan
akuntansi manajemen itu disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan khususnya
lingkungan ekonomi. Perubahan lingkungan ekonomi menyebabkan perubahan
lingkungan bisnis dan selanjutnya mengakibatkan sistem akuntansi manajemen. Oleh
sebab itu dengan perkembangan itu akuntansi manajemen tradisional tidak
digunakan lagi. Perusahaan dewasa ini menggunakan sistem akuntansi kontemporer
yang beriorentasi pada perolehan laba melalui kepuasan pelanggan.
Ciri sistem
akuntansi manajemen kontemporer adalah bahwa manajemen tangal terhadap
persaingan global, mutu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perkembanganm situasi sosial, politik, budaya, waktu, dan perspektif lintas
fungsional. Hansen dan Mowen (1997: 11) menjelaskan bahwa faktor kunci
perubahan adalah : orientasi kepada pelanggan, perspektif lintas fungsional,
persaingan global, manejemen mutu terpadu, waktu sebagai unsur kompetitif,
kemajuan teknologi informasi, kemajuan lingkungan manafaktur, pertumbuhan dan
deregulasi dalam industri jasa, dan manajemen berdasar aktivitaas. (Prawironegoro, 2005, p. 12)
Kebanyakan
prosedur perhitungan perhitungan harga pokok produk dan akuntansi manajemen
yang digunakan pda abad 20 dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925. Satu hal
yang menaarik adalah, banyak perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914)
menekankan pada perhitungan penetapan harga pokok produk pada tingkat
manajerial- menelurusuri tingkat laba perusahaan ketiap produk dan menggunakan
informasi ini untuk pengambilan keputusan stategis. Akan tetapi, pada tahun
1925, penekanan pada hal tersbut ditinggalkan, seiring dengan munculnya
pendekatan perhitungan biaya persediaan-mengallokasikan biaya manafaktur
keproduk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal
laporan keuangan perusahaan.
Beberapa usaha
untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya konvensional,
dilakukan pad tahun 1950-an dan 1960-an. Para pengguna mendiskusikan kelemahan
informasi yang disediakan oleh sistem yang dirangcang untuk menyusun laporan
keuangan. Akan tetapi, usaha-usaha untuk memperbaiki sisteem tersebut pada
dasarnya terpusat untuk membuat informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna
bagi penggunanya, dari pda untuk menghasilkan seperangat informasi dan prosedur
baru yang terpisah dari sistem pelapoan eksternal.
Pada tahun
1980-an dan 1990-an, banyak ditemukan bahwa praktik-praktik akuntansi manajemen
tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Beberapa
pihak menyatakan bahwa sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan
tidak berguna. Kalkulasi biiaya produk yang lebih akurat, lebih berguna, dan
yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan
menejer meningkatkan kualitas, produktivitas, dan mengurangi biaya. Sebagai
tangggapan terhadap sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai usaha
untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen yang baru-yang dapat memenuhi
kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
perubahan lingkungan bisnis, kompleksitas transaksi bisnis dan
kemajuan teknologi yang begitu cepat mendorong adanya pengembangan akuntansi
manajemen yang inivatif dan relevan agar dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut.
Perkembangan dan perubahan akuntansi manajemen dipengaruhi oleh:
1.
Orientasi
kepada pelanggan. Orientasi bisnis telah bergeser dari producer orinted menjadi
konsumer oriented. Perusahaan akan tetap survive jika dapat memuaskan konsumen
sehingga kunci utama yang harus dilalukan adalah perusahaan perlu melakukan competitif advantege yang merupakan keunggulan
perusahaan dibandingkan persaingan. competitif
advantege dapat tercipta dengan cara memberikan costumer value yang
lebih baik dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan pesaing tetapi tetap memperhatikan
kualitas. Pentingnya costumer value berarti bahwa akuntansi manajemen
seharusnya menghasilkan informasi tentang apa sesungguhnya diterima atua
dibutuhkan konsumen dengan yang dikorbankan konsumen. Manajemen rantai nilai
adalah hal penting untuk peningkatan oleh nilai pelanggan, sengga perlu
dicermati adalah aktivitas mana saja yang dibutukan untuk merancang,
memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan produk serta jasa tehadap
pelanggannya. Sehingga manajemen juga perlu mengumpulkan informasi tentang
konsumen berarti mencari informasi diluar perusahaan.
2.
Perspektif
lintas fungsioanal. Pentinganya efektuvitas dan efisiensi fungsi (staff)
pendukung dari suatu perusahaan untuk melayani fungsi-fungsi ini.
3.
Omzet
industri jasa melebihi omzet perusahaan barang. Semakin banyak nya sektor jasa
membuat semakin banyaknya tuntutan knsumen terhadap tingkat kepuasan.
4.
Persaingan
global. Terdapatnya perubahan peta persaingan yang telah melibatkan negara lain
sehingga manejen harus bekerja keras menghasilkan produk dengan mutu yang lebih
tinggi dibanding sebelumnya, biaya yang serendah mungkin serta dapat memenuhi
keinginan konsumen yang makin beragam.
5.
Semakin
pendeknya product life cycle sehingga unsur watu menjadi bagian yang sangat
menentukan. Umur produk pendek karena konsumen meghendaki kepuasan lebih tinggi
lagi ketika tingkat kepuasan yang sebelumnya yang sudah tercapai. (Warindrani, 2006, pp. 5-7)
D.
Tema
baru dalam akuntansi manajemen
Lingkungan ekonomi telah mensysratkan perkembangan praktik-praktik
akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Konsekuensinya, sistem akuntansi
menajemen atas dasar aktivitas telah dikembangkan dan diimplementasikan di
banyak organisasi. Sebagai tambahan, fokus sistem akuntansi manajemen telah
diperluas agar memungkinkan para manajer melayani dengan lebih baik kebutuhan
pelanggan dan mengelola rantai nilai (value chain) perusahaan. Lebih jauh lagi,
untuk mengamankan dan mempertahankan keunggulan kompetitif (copetitive
advantage), para manajer harus menekankan pada waktu, kualitas serta efisiensi,
dan informasi akuntansi harus dibuat untuk mendukung tujuan fundamental
organisasi. Akhir-akhir ini, munculnya e-business mensyaratkan sistem akuntansi
menajemen untuk meneydiakan informasi yang memungkinkan para manajer
menyesuiakan kondisi dengan lingkungan baru ini.
Manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based management)
Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan
relevan telah mengarah pada perkembangan manajemen bedasarkan aktivitas.
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan
terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas,
dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba sebagai hasilnya.
Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan
aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas atau activity-based costing
(ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan
keakuratan mengakosikan biaya dengan pertama-tama menelusuri biaya berbagai
aktivitas, dan kemudian sampai pada produk atau pelanggan yang menggunakan
berbagai akrivitas tersebut.
Manajemen berdasarkan aktivitas juga
menggunakan analisis aktivitas dan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
untuk membantu manajer meningkatkan nilai produk dan jasa, dan meningkatkan
kompetisi organisasi. ABM merupakan alat strategis utama bagi banyak perusahaan
dengan proses operasi yang kompleks untuk produk dan jasa yang beragam. (
Edward J. Blocher dkk, 2011: 20 )
Orientasi pada pelanggan
Menajemen berdasarkan aktivitasmemiliki tujuan untuk meningkatkan
nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah
fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan
menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama dengan
biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa
yang pelanggan terima (realisasi untuk pelanggan) dengan apa yang pelanggan
serahkan (hal yang dikorbankan oleh pelanggan). Apa yang diterima, disebut
sebagai produk total (total product). Produk total seluruh manfaat baik
berwujud (tangible) maupun tidak maupun tidak berwujud (intangible) yang
pelanggan terima dari produk yang dibeli.
Penetapan posisi stategis (stategic positioning) meningkatkan nilai pelanggan dengan tujuan untuk menciptakan
keunggulan kompetitif yang berkelajutan dicapai melalui pemilihan berbagai
strategi secara bijaksana. Informasi mengenai biaya memainkan peran penting
dalam proses ini, dan dilakukan melalui proses yang disebut sebagai manajemen
biaya strategis (stategic cost management). Manajemen biaya stategis adalah
penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi
strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.
Kerangka kerja rantai nilai
fokus pada nilai bagi pelanggan memiliki arti bahwa sistem akutansi manajemen
seharusnya menghasilkan informasi baik tentang realisasi maupun pengorbanan
pelanggan. Mengumpulkan informasi tentang pengorbananan pelanggan Berarti
Mengumpulkan informasi diluar perusahaan . aplikasi yang
sukses atas strategi kepemimpinan biaya dan atau stategi dierensiasi,
membutuhkan suatu pemahaman atas rantai nilai internal adalah dasar untuk
meningkatkan nilai bagi pelanggan, khususnya memaksimalkan relisasi untuk
pelanggan dengan biaya serendah mungkin (bagi perusahaan), merupakan tujuannya.
rantai nilai internal adalah rangkaian aktivitas yang dibutuhkan untuk
mendesain, mengambangkan, memproduksi, memasarkan, dan mengirimkan produk serta
jasa ke pelanggan. Jadi, penekanan pada nilai bagi pelanggan memaksa para
manajer untuk memutuskan aktivitas-aktivitas
mana dalam rantai nilai yang penting bagi para pelanggan sistem
akuntansi manajemen harus menelusuri informasi tentang berbagai jenis
aktivitas, yang tersebar dalam rantai nilai internal.
Perspektif lintas fungsional pengelolaan rantai nilai berarti bahawa
akuntan manajemen harus memahami banyak fungsi bisnis, mulai dari manafaktur,
pemasaran, distribusi hingga ke pelayanan konsmen. Kebutuhan ini semakin besar
pada saat perusahaan terlibat dalam perdagangan internasional.
Manajemen kualitas total (total quality management) perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi
pengembangan proses manafaktur yang sempurna. Kesempurnaan manafaktur adalah
kunci untuk bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global dewasa ini.
Memproduksi produk dan pengurangan pemborosan yang sesuai dengan standar
merupakan dua tujuan perusahaan tingkat dunia. Filosofi dari manajemen total,
dimana perusahaan berusaha menciptakan suara lingkungan yang memungkinkan
pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero-defect), sedang menggantikan
sikap “kualitas yang daat diterima” di masa lalu penekanan pada suatu kualitas juga telah menciptakan kebutuhan akan adanya
suatu sistem akuntansi manajemen yang menyediakan informasi keuangan dan non
keuangan tentang kualitas.
Waktu sebagai unsur kompetitif
waktu adalah unsur penting dari semua tahap rantai nilai. Perusahaan kelas
dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara
memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan tersebut
mengirim produk dan jasanya dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak
bernilai tambah, waktu yang tidak berguna bagi pelanggan.
Efisiensi kualitas dan
waktu mearupakan hal yang penting, namun peningkatan dimensi tersebut tanpa
peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia, atau bahkan fatal.
Meningkatkan efisiensi adalah juga hal vital. Baik pengukuran efisiensi
financial maupun nonfinansial diperluakan. Biaya adalah ukuran kritikal untuk
efisiensi. Trend dalam biaya sepanjang waktu dan perbahan produktivitas dapat
menjadi ukuran penting untuk efisiensi keputusan perbaikan berkelanjutan
Bisnis secara elektronik ( E-business) semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi yang dijalankan
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara
elektronik (e-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi. E-business diharapkan tumbuh pesat dalam tahun-tahun
mendatang. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan
untuk memperluas penjualannya diseluruh dunia dan dapat menurunkan biaya sacara
signifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas.
E.
Peran
Akuntan Manajemen
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakansalah satu
peran pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab
melaksanakan tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggug jawab lansung pada
tujuan dasr organisasi . posisi yang bertanggung jawab lansung pada tujuan
dasar organisasi disebut sebagai posisi lini. Posisi yang mendukung dan tidak
bertanggung jawab lasung terhadap tujuan dasr organisasi disebut sebagai posisi
staf. (hansen mowen)
Dalam prakteknya akuntan manajemen bertindak sebagai pengawas
intern perusahaan (watchdog) atau sebagai pembantu pelaksana manajemen
(helpers). Sebagai pengawas akuntan intern mencataat dan melaporkan apa adanya
terhadap manajemen akan kinerja atau prestasi masing-masing unit. Sedangkan
sebagai helpers akuntan intern membantu manajer dalam memecahkan masalah dan
membantu motivasi manajemen untuk mencapai tujuan. Posisi aanakuntan manajemen
dalam perusahaan biasanya berupa manajer keuangan (treasurer) atau manajer
akuntansi (controller).
Secara spesifik peraan akuntan manajemen adalah:
1.
Menyediakan
informasi bagi manajer dalam menjalankan fungsi perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan. Akuntan bertanggung jawab kepada top manajer atas
dipercayainya (reliability) laporan-laporan prestasi masing-masing unit yang
disampaikannya.
2.
Membantu
manajer dalam mengarahkan dan mengendalikan operasi perusahaan.
3.
Memotivasi
manajer dan karyawaan lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan perusahaan.
4.
Mengukur
kinerja subunit, manajer dan karyawaan lain dalam organisasi. (Warindrani, 2006,
pp. 7-8)
Adapun tanggung jawab akuntan manajemen adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan
Perencanaan adalah kuantifikasi dan interpretasi akibat-akibat transaksi
dan kejadian-kejadian ekonomi lainnya yang direncanakan terhadap organisasi.
2.
Pengevaluasian
Merupakan timbangan
implikasi-implikasi historykal dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta
membantu memilih cara oktimum atau cara terbaik untuk berindak.
3. Pengendalian
Merupakan jaminan integritas informasi financial yang berhubungan dengan
aktifitas organisasi dan sumber-sumber nya.
4. Menjamin pertanggung jawaban sumber
Merupakan implikasi dari suatu sistem pelaporan yang disesuaikan dengan
pusat-pusat pertanggung jawaban dalam organisasi.
5. Pelaporan eksternal
Penyusunan pelaporan financial untuk pihak luar mendasarkan pada
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
F.
Akuntansi
Manajemen Dan Perilaku Etis
Untuk memperoleh laba, perusahaan harus berprilaku baik terhadap
masyarakat dan pelanggannya. Salah satu wujud berprilaku baik itu adalah bahwa
akuntan manajemen harus menyajikan informasi jujur dan bertanggung jawab.
Hansen dan Mowen (1997 : 21) menjelaskan bahwa sepuluh nilai yang harus dijunjung
tinggi akuntan manajemen, yaitu: kejujuran, integritas, memegang janji,
kesetiaan, keadilan, kepedulian terhadap sesama, penghargaan kepada orang lain,
kewarganegaraan yang bertanggung jawab, pencapaian kesempurnaan, dan
akuntabilitas.(darsono)
Standar perilaku etis untuk akuntan manajemen
Organisasi pada umumnya menetakan standar perilaku untuk para
manajer dan pekerjanya. Asosiasi-asosiasi profesional juga menetapkan standar
etika.
Perilaku etis adalah pemilihan tindakan yang benar,
sesuai, serta adil. Institute of Management ( IMA ) telah membuat
standar etika untuk akuntan manajemen. Pada tanggal 1 Juni 1983 Management of Accounting Practices Commitee dari IMA mengeluarkan pernyataan
yang menguraikan tentang standar perilaku etis akuntan manajemen. Berikut kode
etik IMA, antara lain:
1.
Kompetensi
Setiap anggota memiliki
tanggung jawab untuk:
a. Mempertahankan
keterampilan profesional pada tingkat yang semestinya dengan terus menerus mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan.
b. Melakukan
tugas-tugas profesional sesuai dengan standar hukum, peraturan, dan teknis yang
relevan.
c. Menyediakan
informasi pendukung keputusan dan rekomendasi yang akurat, jelas, singkat, dan
tepat waktu.
d.
Mengakui dan
mengkomunikasikan keterbatasan profesi atau kendala lainnya yang akan
menghalangi penilaian tanggung jawab atau kinerja dari aktivitas yang sukses.
2.
Kerahasiaan
Setiap anggota memiliki
tanggung jawab untuk:
a.
Menyimpan
informasi rahasia kecuali mendapat wewenang atau karena adanya kewajiban hukum
untuk mengungkapkan hal tersebut.
b.
Menginformasikan
kepada seluruh pihak yang relevan mengenai penggunaan informasi rahasia yang
tepat. Memantau aktivitas bawahan untuk memantau kepatuhan mereka.
c.
Menahan diri
dari menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan yang tidak etis dan ilegal.
3.
Intergritas
Setiap anggota memiliki
tanggung jawab untuk:
a.
Menghindari
konflik kepentingan yang aktual. Secara teratur berkomunikasi dengan mitra
bisnis untuk menghindari konflik kepentingan yang nyata. Menyarankan kepada
seluruh pihak dari setiap potensi konflik.
b.
Menahan diri
untuk tidak terlibat dalam perilaku yang akan merugikan pelaksanaan tugas
secara etis.
c.
Menjauhkan diri
dari keterlibatan dalam atau mendukung setiap aktifitas yang dapat
mendiskreditkan profesi.
4.
Kredibilitas
Setiap anggota mamiliki
tanggung jawab untuk:
a.
Mengkomunikasikan
informasi secara wajar dan objektif.
b.
Mengungkapkan
seluruh informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pengguna dalam
memahami laporan, analisis, atau rekomendasi.
c.
Mengungkapkan
keterlambatan atau kekurangan dalam informasi, ketepatan waktu, pemprosesan,
atau pengendalian internal, sesuai dengan kebijakan organisasi dan atau hukum
yang berlaku.
Selanjutnya, prinsip kode etik IMA meliputi:
kejujuran, kewajaran, objektivitas, dan tanggung jawab. Para anggota harus
bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut dan mendorong setiap personel
dalam organisasi untuk mematuhinya. ( Garrison, 2013: 17 )
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Akuntansi
manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis,
penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang digunakan oleh manejemen
untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin
ketepatan penggunaan sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber
tersebut.
Sistem
informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen.
Adapun
akuntansi manajemen VS akuntansi keuangan dapat dilihat pebedaan nya dari beberapa
kategori diantaranya: pengguna utama, tujuan informasi, fokus dan dimensi
waktu, jenis laporan, verifiksi, cakupan informasi dan implikasi prilaku.
Perkembangan
akuntansi manajemen itu disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan khususnya
lingkungan ekonomi. Perubahan lingkungan ekonomi menyebabkan perubahan
lingkungan bisnis dan selanjutnya mengakibatkan sistem akuntansi manajemen.
Oleh sebab itu dengan perkembangan itu akuntansi manajemen tradisional tidak
digunakan lagi.
Adapun tema baru dalam akuntansi manajemen dapat dilihat dari Manajemen
berdasarkan aktivitas (activity-based management), Orientasi pada pelanggan, Penetapan
posisi stategis (stategic positioning), Kerangka kerja rantai nilai, Perspektif
lintas fungsional, Manajemen kualitas
total (total quality management), Waktu sebagai unsur kompetitif, Bisnis secara
elektronik ( E-business)
Dalam prakteknya akuntan manajemen bertindak sebagai pengawas
intern perusahaan (watchdog) atau sebagai pembantu pelaksana manajemen
(helpers). Sebagai pengawas akuntan intern mencataat dan melaporkan apa adanya
terhadap manajemen akan kinerja atau prestasi masing-masing unit. Sedangkan
sebagai helpers akuntan intern membantu manajer dalam memecahkan masalah dan
membantu motivasi manajemen untuk mencapai tujuan.
Untuk memperoleh laba, perusahaan harus berprilaku baik terhadap
masyarakat dan pelanggannya. Salah satu wujud berprilaku baik itu adalah bahwa
akuntan manajemen harus menyajikan informasi jujur dan bertanggung jawab.
B.
SARAN
Dengan adanya materi akuntansi manajemen ini hendaknya
kita dapat memahami bagaimana pentingnya akuntansi manajemen tersebut pada
setiap perusahaan guna untuk proses
identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi
informasi financial bagi perusahaan yang bersangkutan. Untuk itu perlu adanya sistem informasi
akuntansi manajemen dalam suatu perusahaan tersebut agar tujuan yang diinginkan
perusahaan dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Bamber, H. H. (2007). Akuntansi. Jakarta: PT
Indeks.
Blocher, Edward J. David E. Stout, dan Gary
Cokins. 2011. Manajemen Biaya
Penekanan Strategis. Jakarta: Salemba Empat
Garrison, Ray. H. Eric W. Noreen, dan Peterr C.
Brewer. 2013. Akuntansi Manajerial. Jakarta:
Salemba Empat
Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajerial. Jakarta:
Salemba Empat
Prawironegoro, D.
(2005). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Diadit Media.
Prianthara, A. I.
(2013). Akuntansi untuk Manajer. Yogyakarta: Garaha Ilmu.
Rante, A. (2014). sistem akuntansi manajemen
sebagai pemediasi pengaruh gaya kepemiminan dan disentralisasi terhadap
kinerja manajerial. jurnal aplikasi manajemen , 469.
Warindrani, A. K.
(2006). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yazid, H. (2012). pengaruh ketidak pastian tugas
dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial dengan sistem akuntansi
manajemen sebagai fariabel intervening. jurnal akuntansi , 55.
Rudianto.
2013. Akuntansi Manajemen.
Jakarta: Erlangga
Komentar
Posting Komentar